Anggota Komisi I DPR Syamsu Rizal Mengevaluasi Keadaan Darurat Nasional Judi Online Setelah Kematian Satu Keluarga di Tangerang
Setelah ditemukan meninggal dunia satu keluarga di Ciputat Timur Tangerang Selatan, Banten, beberapa waktu lalu, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB Syamsu Rizal mendesak ditetapkannya keadaan darurat nasional untuk judi online atau judol. Korban AF (31), YL (28), dan AH (3) meninggal karena judol.
Ayah, ibu, dan anak berusia tiga tahun meninggal dunia bersama-sama. Rizal menyatakan bahwa dampak adanya judol ini luar biasa dan termasuk dalam kategori kejahatan luar biasa.
Ia menyatakan bahwa judol memiliki efek ekonomi dan sosial.
Ini berkaitan dengan laporan PPATK, atau Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, yang menyatakan bahwa setidaknya lebih dari Rp 1 triliun uang judol dikirim ke luar negeri.
Bayangkan saja, kita setengah mati mengajak investor menanam modal sementara uang kita yang lain dicuri. Pembatasan perjalanan luar negeri bahkan dibuat oleh presiden melalui Inpres. Dia mengatakan, “Tapi kita lupa ada yang harus dilakukan untuk mencegah uang keluar.”
Dia menunjukkan bahwa dari 270 juta orang di Indonesia, 40 juta telah terkena dampak judi online. Ironisnya, sebagian besar dari mereka berusia produktif.
Dia menyatakan, “Mereka tidak melakukan kegiatan yang produktif, malah terjebak dalam permainan judol yang menyesatkan.”
Rizal menuntut agar seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi dalam memberantas judol, bukan hanya secara parsial. Menurutnya, karena sudah mengancam ketahanan nasional, militer juga harus terlibat.
Tegasnya, “Presiden sudah harus bikin aturan ini dalam keadaan darurat nasional.”
