OJK Siapkan Aturan Baru Terkait Penanganan Rekening Judol
Untuk menghentikan banyaknya rekening yang digunakan untuk perjudian online (judol), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekomendasikan pendekatan sistemik dan kerja sama.
Meskipun hampir 18 ribu rekening telah diblokir, rekening judol masih ada, kata Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK.
Sekitar 17 ribu—hampir 18 ribu—rekening terkait perjudian telah kami blokir. Ini terbukti tetap ada, meskipun telah berkurang. Dan itu masih cukup signifikan, kan? Di Jakarta, Selasa (3/6/2025) malam, Dian menyatakan bahwa itu mungkin berarti bahwa menangani masalah judi lainnya harus lebih sistemik, dengan kolaborasi yang kuat diperlukan.
Ia menyatakan bahwa upaya untuk menghilangkan judol telah diperkuat dengan pembentukan tim khusus untuk tugas tersebut. Dian menyatakan bahwa kerja terpadu antar instansi harus terintegrasi.
Dia menyatakan bahwa Satgas Pemberantasan Judi Online saat ini berada di bawah kepemimpinan Kemenko Polhukam, tetapi upaya-upaya ini tidak bisa dilakukan secara mandiri. Kita perlu pendekatan yang masif dan menyeluruh.
OJK sendiri telah bekerja sama dengan pemerintah daerah dan perbankan di hampir semua 37 kantor wilayahnya untuk melakukan edukasi publik dan kampanye anti judol yang luas. Dalam hal pengawasan, otoritas fokus memperkuat kerja sama dengan bank, terutama untuk mengawasi transaksi dan menemukan rekening yang mencurigakan.
Dian menyatakan bahwa mereka juga telah memulai pertemuan dengan direktur peraturan bank untuk mencapai tujuan menyusun pendekatan yang lebih sistemik dan menyeluruh.
Ia menunjukkan bahwa ada kesulitan karena tidak ada standar yang sama untuk mengidentifikasi aktivitas judol di bank. Namun, bank telah mulai aktif melakukan upaya deteksi dini.
Salah satu contoh masalahnya adalah penggunaan parameter untuk mengidentifikasi rekening yang terlibat dalam perjudian online. Sistemnya masih berkembang dan standarnya tidak stabil. Dian menyatakan bahwa meskipun demikian, mereka saat ini secara aktif melakukan patroli cyber, analisis pelanggan, dan pengawasan tindakan mencurigakan.
Untuk memastikan perlakuan yang konsisten, OJK saat ini sedang mengembangkan aturan baru terkait rekening tidak aktif atau dormant.
Selain itu, Dian menyatakan bahwa otoritas sedang mengerjakan peraturan yang ideal untuk menghilangkan celah hukum bagi para pemain judol.
Dia menutup dengan mengatakan, “Intinya, kami tetap menjaga kepercayaan publik terhadap sistem keuangan sambil memperkuat upaya pemberantasan judi online. Kami sedang memastikan regulasi idealnya seperti apa, supaya tidak ada loophole lagi.”