Ikrar untuk menghentikan perjudian dan perundungan “online” memengaruhi MPLS di Sumenep
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang berlangsung sejak 14 Juli 2025, diwarnai dengan komitmen siswa dari berbagai sekolah untuk menghentikan perjudian online dan perundungan.
Kepala Disdik Sumenep Agus Dwi Saputra, yang menjelaskan hasil peninjauan pelaksanaan MPLS di wilayah itu dalam dua hari terakhir ini, menyatakan Selasa malam bahwa bagi kami ini merupakan cara yang sangat positif, karena suara penolakan terhadap perundungan dan judi online tersebut tersebar luas di berbagai platform media sosial.
SMK Negeri 1 Sumenep adalah salah satu sekolah yang mendukung perjudian online dan perundungan siswa.
SMK Negeri 1 Sumenep bukan satu-satunya sekolah di SMP dan SD yang melakukan hal yang sama.
Agus menyatakan bahwa sekitar empat lembaga telah melakukan kegiatan positif yang bernuansa dakwah berdasarkan pemantauan yang kami lakukan.
Ratusan siswa sekolah mengkampanyekan “Stop Bullying dan Judi Online” dan menyebarkannya di berbagai platform media sosial sejak peluncuran MPLS.
Dia berkata, “Komitmen baik untuk melakukan berbagai tindakan negatif harus dilakukan secara kreatif, sehingga pesan baik tersebut dapat disampaikan kepada publik secara masif.”
Sesuai jadwal, MPLS di berbagai tingkatan pendidikan untuk tahun pelajaran 2025–2026 dimulai pada 14 Juli 2025 dan akan berlangsung dalam beberapa hari kedepan.
Materi kegiatan ini mencakup pengenalan lingkungan sekolah, termasuk sarana dan prasarana, peraturan atau tata tertib sekolah, dan pengembangan karakter dan nilai-nilai positif. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun hubungan yang positif antara siswa, guru, dan karyawan sekolah untuk menciptakan hubungan yang harmonis di antara mereka semua.
Selain itu, evaluasi menunjukkan bahwa implementasi MPLS di Sumenep secara keseluruhan memenuhi persyaratan Surat Edaran Mendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025 tentang Sekolah Ramah Anak.
Saya berharap sekolah-sekolah lain juga melakukan kampanye tolak perundungan dan judi online yang disuarakan langsung oleh siswa MPLS.
Kepala SMK Negeri Sumenep Zainul Sahari menyatakan bahwa pihaknya sengaja meminta para peserta MPLS untuk mengunggah kegiatan kampanye “Stop Bullying and Online Betting” ke berbagai platform media sosial untuk menyebarkan informasi tersebut ke masyarakat.
Dia menyatakan, “Karena bagi saya dan teman-teman guru di sekolah ini, mengajak kebaikan bersama adalah ibadah.”
