Salah satu tanda trauma adalah kecanduan judol.
Dr. Jiemi Ardian Sp.KJ, seorang psikiatri, mengatakan bahwa sebagian dari kasus kecanduan judi online disebabkan oleh trauma yang ingin dihilangkan dengan cara yang ekstrem. Di sela peluncuran buku “Pulih dari Trauma” di Gramedia Jalma, Jakarta, Minggu, dia menyatakan bahwa sebagian besar karena trauma yang menyebabkan dia kecanduan, berusaha mengisi kesenangan dengan cara ekstrem, berusaha mengisi kesenangan yang besar, yang kalau orang normal tidak butuh intensitas kesenangan sebesar itu.
Dokter dari Universitas Sebelas Maret Surakarta ini mengatakan bahwa orang yang mengalami trauma membutuhkan pelampiasan yang dapat membuat mereka senang dengan intensitas tinggi, yang membuat kecanduan lebih mudah terjadi.
Selain itu, Jeimi mengatakan bahwa orang yang mengalami trauma tetapi tidak segera disembuhkan dapat mengalami kecanduan pada sesuatu dan memiliki perilaku kasar atau temperamen.
Ia juga mengatakan bahwa berhenti bermain judi online tidak berarti seseorang telah sembuh dari trauma; sebaliknya, hal itu harus diikuti dengan penurunan perilaku mengganggu yang mengikutinya.
Jiemi menyatakan, “Jadi kita tidak bisa menganggap sembuh dari judi hanya sebatas berhenti bermain judi. Tapi berhenti bermain judi dan hilangnya gejala aneh atau mengganggu yang lain, itu baru kita bisa sebut sebagai sembuh.”
Menurut Jeemi, orang yang berjudi secara online juga dapat mengalami depresi, yang dapat berdampak pada orang terdekat dalam keluarga mereka dan menyebabkan trauma atau trauma sekunder.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa keluarga yang “tertular” trauma tersebut menganggap segala sesuatu yang berkaitan dengan judi online sebagai hal yang buruk, dan hanya melihat konten yang berkaitan dengan judi online dapat memicu kemarahan di kemudian hari.
Ia menyatakan bahwa kecanduan, yang juga merupakan bagian dari trauma, harus ditangani oleh profesional karena itu akan memberinya kesempatan untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan mengetahui bagaimana hal itu berdampak pada keluarga.
