Menurut Psikolog, Cara Orang Kecanduan Judi Online Bertindak
Banyak orang tergiur dengan judi online di era modern. Padahal, kecanduan judi online dapat membahayakan kesehatan mental, keuangan, dan hubungan sosial seseorang.
Banyak orang hanya mencoba, tetapi kemudian terjebak dalam siklus judi yang sulit dihentikan. Jangan abaikan tanda-tanda kecanduan judi online.
Menurut Tri Iswardani, seorang psikolog klinis, gerak gerik yang ditunjukkan oleh kecanduan judi online tidak dapat diabaikan. Mereka sering menutupi masalah finansial, misalnya. Mereka dapat secara tiba-tiba menjual aset tanpa alasan yang jelas.
“Diam-diam, dia akan mencoba terus, semakin sering berbohong kepada keluarga, semakin lama waktu yang dia habiskan di depan gadget,” kata Tri dalam diskusi di Sunset Talk detikSore berjudul “Karena Judi Online.” Sebelum lari ke pinjol, seseorang biasanya memiliki jumlah hutang yang terus meningkat. Bahkan dapat mencapai nilai jutaan rupiah.
Dia mengatakan, “Tiba-tiba dia punya hutang, hutangnya semakin meningkat dari waktu ke waktu, dari awalnya 300 ribu hingga bisa jutaan rupiah, dan akhirnya dia lari ke pinjol.”
Orang-orang yang menderita pinjol juga terus mengawasi aplikasinya. Sampai-sampai orang tersebut mulai menggunakan obat terlarang untuk bisa terus terjaga.
Dia menyatakan, “Jadi dia harus memantau, melek terus, dan untuk memenuhi kebutuhan kuat meleknya, dia mulai pakai sabu, sabu juga menjadi semakin ketagihan, akhirnya tertangkap, ketahuan, direhabilitasi, dan ternyata awal mulanya baru diketahui karena judi online.”
Tri meminta teman atau keluarga orang yang mengalami gerak gerik kecanduan online untuk membawanya ke psikolog untuk menghindari penanganan yang terlambat.
Tri mengatakan bahwa kebanyakan orang kecanduan judi online karena coba-coba, adrenalin, atau sekadar hiburan. Selain itu, beberapa individu memiliki kemampuan untuk mendapatkan bantuan instan yang luar biasa.
Tri menjelaskan, “Dia bisa bermain judi online karena dia tidak memiliki pekerjaan, jadi rekreasinya bermain judi. Dia juga bisa bermain karena ada kebutuhan untuk mendapatkan bantuan tiba-tiba, misalnya dari judi hanya 100 ribu, dia mendapatkan 10 juta.”
Karena tergiur dengan keberhasilan teman mereka dalam permainan judi online, pelaku bisa sampai rela menghabiskan lebih banyak uang sampai mereka tidak menyadari bahwa jumlah uang mereka semakin besar. Kemudian muncul masalah baru, yaitu mendapatkan pinjaman online, kemudian hutangnya terus meningkat.
