KDM Buka Suara: 50 Ribu Penerima Bansos di Jabar Terindikasi Bermain Judi Online, KDM Tanggapi

Menurut Kementerian Sosial, Jawa Barat memiliki penerima bantuan sosial (bansos) terbanyak yang dikaitkan dengan judi online (judol). Hampir lima puluh ribu penerima bansos yang disebut terlibat dalam bisnis judol, yang melibatkan transaksi senilai Rp 199 miliar.
Pemerintah provinsi (pemprov) Jawa Barat telah mengusulkan standar untuk penerima bansos, kata Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Menurutnya, bansos yang diberikan kepada orang-orang di usia produktif memiliki risiko yang lebih tinggi.

Bansos main judol seharusnya ditujukan kepada mereka yang tidak memiliki usia produktif karena orang yang menerimanya menunjukkan usia produktif. Bansos diberikan kepada individu lanjut usia. Namun, orang yang berusia empat puluh atau empat puluh lima masih dapat bekerja. Di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Dedi memberi tahu wartawan bahwa mereka akan menerima bansos jika ada masalah.

Dedi menjelaskan bahwa bansos seringkali tidak tepat sasaran dan tidak diberikan kepada orang-orang yang tidak memiliki kemampuan fisik dengan usia di atas 70 tahun.

Ungkapnya, “Problemnya adalah kecemburuan sosial, yaitu ada orang yang dianggap memiliki kemampuan ekonomi untuk menerima bansos, sementara ada orang yang tidak memiliki kemampuan ekonomi atau kemampuan fisik, karena usianya sudah sangat tua, sepuh, 75, 80 tahun, tidak dapat.”

Menurut Dedi, Pemprov Jawa Barat telah meminta Kemensos untuk melakukan pendataan ulang penerima bansos. Dia meminta penduduk sekitar untuk berpartisipasi dalam proses ini.

Sebaiknya masyarakat lokal menjadi bagian dari tim pendatanya. Ada kemungkinan bahwa masalah dengan data kependudukan kita—dan data sensus yang kami lakukan di lokasi tersebut—terkait dengan individu dari luar. Jadi, dia seringkali tidak tahu posisi masyarakat itu, katanya.

Bahkan saya berpendapat bahwa keputusan tentang masyarakat miskin harus dibuat dalam peraturan. Misalnya, peraturan desa memutuskan masalah di desa pertama, peraturan bupati dan wali kota memutuskan masalah di kabupaten, dan peraturan gubernur memutuskan masalah di provinsi. Oleh karena itu, pilihannya masih berlanjut, katanya.

Dilaporkan bahwa jumlah penerima bantuan sosial (bansos) terbanyak di Jawa Barat dikaitkan dengan bermain judi online (judol). Hampir 50 ribu penerima bansos di Jawa Barat terlibat dalam judi online dengan transaksi senilai Rp 199 miliar.

Di Kantor Kemensos, Jakarta, Saifullah Yusuf menyatakan, “Jadi Jawa Barat 49.431 orang. Depositnya Rp 199 miliar.”