Berinisial RI (40), yang juga bermain di situs web judi online “1XBet”, telah ditangkap oleh Bareskrim Polri sebagai tersangka dalam kasus perjudian internet.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyatakan hal ini pada konferensi pers yang diadakan pada Jumat (21/2) kemarin untuk pengungkapan kasus perjudian online jaringan internasional.
“Ada satu orang, saat itu menjadi member platinum bisa memainkan sebulan itu sekitar Rp 5-6 miliar,” kata Djuhandhani di lobi Gedung Bareskrim Mabes Polri di Jakarta.
RI juga didakwa karena memiliki akun platinum di 1XBet.
Dia menyatakan, “Memang, ini adalah seorang pengusaha atas nama RI dan dia hobi bermain judi online.”
Djuhandhani menyatakan bahwa Republik Indonesia dapat mengeluarkan miliaran rupiah setiap kali bermain judi, tetapi dia tidak menjelaskan berapa keuntungan yang diperoleh Republik Indonesia.
“Karena dia mainnya seperti jika dia pasang 100, besok dia pasang 2, besok dia pasang 3, dan seterusnya,” katanya.
Selain itu, polisi mengatakan bahwa banyak uang mengalir terkait kasus judi online di 1XBet. Sayangnya, karena penyidik masih melakukan penyelidikan, detail jumlah uang belum diketahui.
Kami sedang mengirimkan informasi terperinci ke PPATK tentang jumlah putar balik sejauh ini. Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, kami memperoleh nilai yang signifikan dari tindakan kami di Batam.
Sembilan orang yang diduga melakukan perjudian online di situs “1XBet”, yang mencakup RI, ditangkap.
Sembilan orang yang diduga bersalah ditangkap di Riau, Kepulauan Riau, Banten, dan Jawa Barat.
“Kami sudah mengungkap perkara yaitu perjudian dengan situs 1XBet di beberapa kota,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro saat konferensi pers di Lobi Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/2).
Lima orang ditahan di Jawa Barat dan Banten. AW (31) adalah agen grup “Belklo” di situs “1XBet”, dan RNH (34) adalah operator.
