Rekening yang terkait dengan judi online terus ditutup oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini untuk mencegah transaksi ilegal.
Menurut Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada peningkatan jumlah rekening judol yang ditutup. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyediakan data penutupan rekening.
Dalam video conferece Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Dian menyatakan, “Terkait pemberantasan judi online, kita meminta perbankan melakukan pemblokiran kurang lebih 8618 sebelumnya 8500 rekening itu data Kementerian Komunikasi dan Digital.”
Dia menyatakan bahwa penutupan rekening akan dilakukan setelah data nomor identitas kependudukan disesuaikan, dengan tujuan mengurangi jumlah aktivitas perjudian ilegal.
Jelasnya, “Pengembangan laporan tersebut meminta perbankan untuk menutup rekening dari nomor identitas kependudukan dan ketidakjujuran.”
Menurut Mahendra Siregar, Ketua DK OJK, ekonomi global masih stagnan, seperti yang ditunjukkan oleh tekanan harga yang masih tinggi di luar energi dan pangan.
Selanjutnya, dari perspektif geopolitik, meskipun berbagai pertemaun di tingkat internasional telah dilakukan, upaya penyelesaian konflik Ukraina masih belum mencapai titik temu. Bahkan dalam pertemuan terakhir mereka, Presiden AS dan Presiden Ukraina tampaknya tidak dapat mencapai konsensus.
Dia menjelaskan bahwa rencana penerapan tarif baru AS terhadap mitra dagang utamanya akan semakin jelas diterapkan, dan hal itu tentu akan meningkatkan ketidakpastian di perekonomian, terutama perdagangan global.
Selain itu, Mahendra menyatakan bahwa perekonomian China cenderung stagnan karena indeks harga produsen mengalami kontraksi dan tingkat inflasi rendah di level 0,5%. Di sisi lain, PMI Manufaktur masih berada di zona ekspansi, meskipun turun ke level 50,1 pada Januari 2025.
Sementara itu, bank sentral Tiongkok mempertahankan suku bunga acuan menunjukkan pendekatan hati-hati dalam pelonggaran kebijakan moneter Tiongkok, memperketat regulasi ekspor yang dapat berdampak pada pertumbuhan industri global,” katanya.