Pengadilan Agama Surabaya Catat Lebih dari Separuh Perceraian Akibat Judi Online, Rumah Tangga Jadi Ambrol

Sepanjang tahun 2024, Pengadilan Agama Surabaya menerima 5.644 permohonan perceraian, dengan 4.087 di antaranya, atau lebih dari 70%, berasal dari pihak istri yang mengajukan cerai gugat, dengan kebanyakan cerai gugat disebabkan oleh kecanduan judi online.

Sepekan jelang Hari Raya Idul Fitri 2025, Priyono (nama samaran) harus rela melepas status pernikahannya. Priyanti merayakan lebaran sendirian tanpa pasangan, sementara keluarga lain merayakannya bersama. Selama tiga tahun terakhir, warga Karangpilang tidak dapat lagi menahan tindakan suaminya yang kecanduan judi online.

Ibu dari dua anak tersebut mengatakan, “Suami jarang memberikan nafkah. Padahal kebutuhan hidup semakin bertambah.” Suami yang bekerja sebagai pengemudi ojek online lebih suka menghabiskan uang untuk bermain slot. Koin, sloki, cincin, mahkota, dan sebagainya dapat digambarkan dengan menarik tuas yang berisi gulungan.

Priyono sering berutang ke tetangga dan bahkan anggota keluarga lain untuk bisa hidup. Priyanti akan menerima pembayaran atas hutang Priyono. Uang habis, tetapi nasib tetap tidak baik. Untuk memenuhi hasrat mendapatkan tombak dari dewa petir, yang dianggap sebagai tanda kemenangan, Priyono menggadaikan barang-barang berharga di rumahnya.

“Dua motor di rumah digadaikan oleh suami biar tetap bisa bermain judi,” keluh perempuan berusia 37 tahun tersebut. Priyono bahkan rela menggadaikan masa depan keluarganya untuk terus menarik tuas sampai dia puas. Dia meninggalkan uang untuk pendidikan kedua buah hatinya dan uang untuk tinggal bersama keluarga. Puluhan juta dolar hilang tanpa ada keuntungan yang diperoleh.

Tidak hanya masyarakat awam yang terpengaruh oleh kecanduan judi. Kendati dia pernah belajar agama di pesantren terkenal, Sabilul (nama samaran) juga keranjingan jackpot. Alumnus salah satu sekolah menengah tertua di Ponorogo telah menghabiskan jutaan rupiah dalam setahun terakhir sebagai hasil dari perangkap judi slot.

Pengadilan Agama Surabaya menerima 4.087 permohonan cerai gugat selama tahun 2024, menurut Tantowi, Humas. Dia mengatakan bahwa hampir 90% permohonan cerai istri disebabkan oleh masalah ekonomi.

Lebih dari 50% cerai gugat didominasi oleh suami yang kecanduan judi, menurut pihaknya. Menurut Tantowi, tren tersebut meningkat pesat setelah pandemi. ”Polanya karena judi ini meningkat pesat. Terutama dalam kurun dua tahunan terakhir,” katanya.